Selamat Untuk Para Demonstran !

0

MoneyTalk,Jakarta – Kekuatan Jokowi di DPR sudah keok oleh pergerakan Mahasiswa, Buruh, NGO dan para Ilmuwan atau Akademisi yang menyatu dan melakukan perlawanan bersama secara serentak di Jakarta dan di berbagai daerah pada hari ini, Kamis 22/Agustus/2024, hingga revisi UU PILKADA tidak jadi disahkan oleh DPR. Meski demikian kita semua harus tetap waspada, jangan sampai lengah hingga DPR nantinya tiba-tiba mensahkan Revisi UU PILKADA yang akan menganulir Putusan MK No.60 dan No.70/PUU-XXII/2024.

Jangan terjebak pada aturan hukum formal, karena di era Rezim Jokowi ini politik jauh lebih berkuasa daripada hukum. Sudah menjadi fakta yang tidak bisa dibantah, berbagai peraturan perundang-undangan bisa dengan mudahnya ditabrak oleh Jokowi, ketika peraturan itu tidak sepadan dengan kepentingan politik Jokowi. Olehnya, Keputusan MK No. 60 dan 70 Tahun 2024 itu harus terus kita kawal sampai Rezim Jokowi terjungkal atau setidaknya sudah tamat riwayat kepemimpinan nasionalnya di tanggal 20 Oktober 2024 mendatang.

TNI dan POLRI merupakan institusi pertahanan dan keamanan negara, kedua institusi itu tidak boleh dijadikan robot untuk mendukung prilaku menyimpang penguasa atau rezim tiran dan nepotis kampungan, karena TNI dan POLRI bukanlah abdi Pemerintah melainkan abdi Negara yang harus melindungi rakyatnya. Oleh sebab itu kita sebagai warga negara harus tetap menjaga hubungan yang baik dengan TNI dan POLRI dan jangan pernah mau dibentur-benturkan untuk kepentingan penguasa yang rakus, tamak, edan jabatan.

Segala perbedaan pandangan politik di kalangan rakyat merupakan suatu hal yang wajar dan sangat perlu didengar oleh para pejabat negara bersama para penegak hukumnya, jangan sekali-kali mencoba mengabaikan, membuang apalagi membunuh aspirasi rakyat, karena hal itu akan mendatangkan malapetaka bagi bangsa dan negara ini. Semua aspirasi rakyat haruslah didengar, disaring sampai mendapatkan kesimpulan yang baik, tepat dan objektif yang berguna untuk kemajuan bangsa dan negara.

Kita sudah berada di Abad 21, jika kita terus menjadi bangsa yang gaduh hanya karena ulah satu keluarga nepotis itu, maka kita harus berani bersikap tegas untuk melawannya. Ini baru bisa disebut sebagai bangsa yang masih memiliki harga diri, bukan bangsa yang sudah bertekuk lutut pada Mukidi ! Merdeka !

Penulis : Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan Aktivis ’98.

Leave A Reply

Your email address will not be published.